Makalah
Ilmu Kealaman Dasar
Makhluk Hidup dalam Ekosistem Alami

OLEH:
1. Engki Permata Rahman 1208530
2. Hangga Permana 1102754
3. Muhammad Permana 1208118
4. Pasma Dola 1202612
5. Selva Okta Wirda 1202667
PENDIDIKAN
EKONOMI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikanatau menyusun
makalah Ilmu Kealaman Dasar ini yang berjudul Makhluk Hidup dalam Ekositem Alami.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari dosen pembina mata kuliah dan rekan-rekan yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
Padang, 29 Maret 2014
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………...i
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………2
C. Tujuan
dan Manfaat Penulisan…………………………………………... .2
BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi
dan Komunitas makhluk hidup………………………………...3
B. Berabagai
Bentuk Ekosistem Alami………….………………………. . .5
C. Aliran
Energi dan materi dalam ekosistem alami……….…………...…. 7
D. Macam-Macam
Bentuk Pola-Pola Kehidupan……………………………………………………………... .9
BAB III PENUTUP
Simpulan
dan Saran ……………………………………………………12
Daftar
Pustaka………………………………………………………….13
Ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekositem juga merupakan suatu system
ekologik yang merupakan unit fungsional yang dihasilkan dari interaksi komponen
biotic (makhluk hidup atau organisme), komponen abiotik (benda
mati), dan juga komponen kebudayaan(antropogenik). Kedua komponen yaitu biotik
dan abiotik tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur.
Individu adalah makhluk tunggal.
Sejumlah individu sejenis (satu species) pada tempat tertentu akan membentuk
Populasi. Jumlah anggota populasi dapat mengalami perubahan karena kelahiran,
kematian, dan migrasi ( emigrasi dan imigrasi). Sedangkan komunitas yaitu
seluruh populasi makhluk hidup yang hidup di suatu daerah tertentu dan diantara
satu sama lain saling berinteraksi. Setiap individu, populasi dan komunitas
menempati tempat hidup tertentu yang disebut habitat.
Semua ekosistem merupakan sistem yang
terbuka dalam arti terjadi transfer energi maupun material ke dalam dan ke
luar. Tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan faktor biotik dan menempati
daerah biosfer dan membentuk organisasi alam hayati. Taraf organisasi tersebut
digambarkan sebagai suatu spectrum biologi yang tersusun atas sitoplasma
sebagai substansi dasar kehidupan yang akan membentuk sel, jaringan, organ,
sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Sementara
air, udara, batuan, mineral, dan energi merupakan faktor abiotik. Bumi sebagai
suatu ekosistem tunggal yang sangat besar tersusun atas ekosistem-ekosistem
yang lebih kecil dan saling terkait satu sama lainnya.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan
kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apa
yang dimaksud dengan ekosistem itu sebenarnya ?
2.
Apa
saja factor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan populasi dalam suatu ekosistem ?
3.
Bagaimanakah pengaruh factor alam terhadap
suatu ekosistem ?
C.
Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dari
penulisan ini adalah :
a. Memahami
makhluk hidup dalam ekosistem alami
b. Mengetahui
spesies atau individu makhluk hidup
c. Mengetahui
tentang populasi dan komunitas makhluk hidup
d.
Mengetahui berbagai bentuk ekosistem alami
Manfaat dari penulisan ini adalah :
a. Mendapatkan
gambaran tentang makhluk hidup dalam ekosistem alami
b. Mendapatkan
pemahaman tentang pentingnya memahami makhluk hidup dalam ekosistem alami
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Populasi dan Komunitas Makhluk Hidup
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous = rakyat, berarti penduduk. Di
dalam ekologi yang dimaksudkan dengan populasi adalah sekelompok individu yang
sejenis. Apabila membicarakan populasi, haruslah disebut jenis individu yang
dibicarakan, dengan menentukan batas-batas waktunya serta tempatnya.
Jadi populasi adalah
kelompok kolektif organisme-organisme dari jenis yang sama yang menduduki ruang
atau tempat yang terbuka, dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan
milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan milik individu di dalam
kelompok itu. Contoh populasi yaitu: populasi ikan lele, populasi udang, populasi
kura- kura, dan populasi tanaman air tawar, dsb.
Faktor- Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan populasi
diantaranya :
a. Kompetisi, ini dapat terjadi antara
populasi yang satu dengan yang lainnya dalam mempertahankan hidupnya
b. Mortalitas, terjadinya suatu kematian/punahnya
individu karena kekurangan sumber makanan, terserang penyakit,dll.
c. Natalitas. Yaitu adanya kelahiran
yang menyebabkan pertambahan jumlah individu.
d. Migrasi, yaitu keluar dan masuknya
populasi yang sama.
e. Predasi, yaitu interaksi antar
organisme dimana satu organisme dimangsa oleh organisme lainnya
f. Suksesi
Seorang ahli Frederick Clements (1900) mengatakan bahwa
suatu komunitas merupakan suatu organisme dengan jenis komposisi yang terbatas
dan mempunyai sejumlah kehidupan.
3
Namun
yang dianut oleh ahli-ahli ekologi sekang adalah pandangan yang mengatakan
suatu komunitas adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa organisme.
Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai
macam fluktuasi populasi dan interaksi satu dengan yang lainnya. Komunitas
terdiri dari berbagai organisme-organisme dan saling berhubungan pada suatu
lingkungan tertentu. Atau dapat juga dikatakan bahwa komunitas adalah
sekelompok makhluk-makhluk hidup dari berbagai macam jenis yang hidup bersama
pada suatu daerah. Jadi komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama
pada suatu daerah dan saling berinteraksi. Contoh komunitas yaitu : kumpulan
populasi ikan, udang dan kura- kura di air tawar (komunitas air
tawar),komunitas air laut, komunitas hutan hujan tropis,dll.
Dalam
setiap komunitas, setiap populasi dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari
kelompok berikut :
a. Produsen, yaitu suatu jenis makhluk
hijau daun yang bisa merubah energy surya menjadi energy kimia dalam
jaringannya, seperti : rumput, pohon,dsb.
b. Konsumen pertama, yaitu makhluk
herbivora, suatu organisme pemakan tumbuhan, seperti sapi, kerbau, gajah,
kambing,dsb.
c. Konsumen kedua, yaitu
karnivora, suatu organisme pemakan herbivore, seperti manusia harimau, ular,
dsb.
d. Konsumen ketiga, yaitu karnivora,
suatu organisme pemakan karnivora lainnya.
e. Parasit, yaitu organisme yang
memakan makanan yang telah dicerna oleh organisme lain sebagai tempat hidupnya.
Seperti benalu, jamur,dsb.
f. Pemakan bangkai, organisme yang
hidup dari kotoran hewan atau tumbuhan yang sudah membusuk
g. Pengurai, yaitu mikroba yang
menguraikan organisme atau sampah organic menjadi zat kimia atau energy ke
lingkungannya dan dapat diserap kembali oleh makhluk hidup.
4
B.
Berbagai Bentuk Ekosistem Alami
Berbagai
kompenen yang ada di alam ini saling mempengaruhi dan saling berhubungan
sehingga terjadi aliran energy dan materi pada suatu sistem, yang disebut
ekosistem. Ekosistem meliputi komponen biotic dan abiotik.
Dalam suatu ekosistem yang dapat berdiri
sendiri harus terdapat :
a.
Sumber energy serta sistem kehidupan yang bisa mengolah
energy untuk kebutuhan komponen- komponen dalam kehidupan.
b.
Zat- zat kimia yang mengatur keseimbangan zat- zat abiotik
dan biotic dalam ekosistem (terutama H2O, CO2, dan O2
serta unsur hara lainnya)
Bentuk-bentuk
ekosistem alami, yaitu :
1) Ekosistem darat
Seperti :
·
hutan
hujan tropis, Bioma hutan gugur terdapat di daerah
beriklim sedang,Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.
Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur).
Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
·
savana,
·
stepa,
·
Hutan
gugur, Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim
sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
·
Taiga, Bioma taiga
terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan
yang
5
tersusun atas satu spesies seperti konifer,
pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara
lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
·
Tundra,
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di
dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan
adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang
pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan
yang dingin.
2) Ekosistem perairan
Seperti
:
·
air
tawar, Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain
variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh
iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji.
·
air laut,
Ø estuary (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Ø Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas
(kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut
sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan
air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut
daerah termoklin.
Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga
air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton
serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun
ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang
berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan
wilayah permukaannya secara horizontal.
6
Ø Ekosistem pantai
Ekosistem
pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang
surut.Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat
erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang
naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis
yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai
terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora,
kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai
terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam
invertebrata dan ikan serta rumput laut.
C.
Aliran Energy dan Materi dalam
Ekosistem Alami
Terpeliharanya satu komunitas sangat
tergantung kepada aliran energy melalui masing- masing populasi.
Ø Rantai Makanan
Rantai makanan
adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu.
Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan dekomposer.
Tiap tingkat dari
rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik. Pada tingkat
trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri
yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut
produsen. Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen
primer (konsumen I). Konsumen I biasanya diduduki oleh hewan herbivora.
Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder
(Konsumen II), diduduki oleh hewan pemakan daging (carnivora) dan seterusnya.
Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.
7
Dengan
demikian, pada rantai makanan tersebut dapat dijelaskan bahwa :
- Rumput bertindak sebagai produsen.
- Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)
- Katak sebagai konsumen II (Carnivora)
- Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)
- Jamur sebagai dekomposer.
Ø Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring
makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih dalam
ekosistem dan saling berhubungan.

Ø Piramida Makanan
Piramida
makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan perbandingan komposisi jumlah
biomassa dan energi dari produsen sampai konsumen puncak dalam suatu ekosistem.
Komposisi biomassa terbesar terdapat pada produsen yang menempati dasar
piramida.
8
Demikian pula jumlah energi terbesar terdapat
pada dasar piramida. Komposisi biomassa dan energi ini semakin ke atas semakin
kecil karena selama proses perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi
pada setiap tingkat trofik.
Dalam
ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen
tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat
III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap
tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai
konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.

D.
Macam-Macam
Bentuk Pola Kehidupan
Pada
habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala
yang luas.
- Bioma Gurun dan Setengah Gurun, banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
9
- Bioma Padang Rumput, membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
- Bioma Sabana, adalah pandang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Sabana Murni: bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana Campuran: bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.
- Bioma Hutan Tropis, merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
- Hutan Musim, di daerah tropis selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
- Hutan Lumut, banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Di hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut.
- Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest), ciri khas dari hutan ini adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
- Bioma Hutan Taiga/Hutan Homogen, bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
- Bioma Huta Tundra, terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
10
- Hutan Bakau/Mangrove, banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan antar
makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling ketergantungan,
karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup
membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya
lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya
yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas tiga komponen ,
yaitu komponen biotik, komponen abiotik dan komponen pengurai (dekomposer).
Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk
hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah
komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya
matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas. Komponen pengurai
(dekomposer) adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari
organisme mati.
Saran
- Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
- Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
12
DAFTAR
PUSTAKA
- Lina Yuliana . 2011 . Ekosistem . Aviable from : http://linayuliana15.blogspot.com/2011/02/ekosistem.html . Accesed : 2013, September 22.
- STAR. (2002). Biologi untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.
- WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.
13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar